Arsip Kategori: Politik

MEMBUAI IQ-JONGKOK DALAM MIMPI KEMENANGAN DI MPR STRATEGI JENDERAL SEJATI Vs si MORAL JONGKOK

image

Apa yang terjadi saat voting di MPR tidak dapat dipandang sebagai kisah BIASA tapi ini sebuah KISAH heroik, penuh pengorbanan, intrik, kesabaran, ketenangan, kejelian, kecerdasan, timing, ketegasan, dan DIKOMANDO oleh JENDERAL SEJATI bersama seluruh JENDERAL LAPANGAN yang sangat PATUH dalam melaksanakan SEBUAH STRATEGI PERANG GERILYA anti MEDIA.
Teman-teman di LUAR NEGERI mengacungi TWO THUMBS UP buat Seluruh Jenderal di KMP di bawah KOMANDO PRABOWO. TIDAK ADA YANG MENDUGA BAHWA KMP BISA MENANG VOTING MENGINGAT PPP, DPD, DEMOKRAT TELAH MEREKA “GENGGAM”. Tetapi MARILAH kita simak HEROIK tersebut:…………..
KMP sengaja “menggadang-gadang” NURHAYATI ASSEGAF (NA) dari DEMOKRAT untuk dimunculkan ke PERMUKAAN agar “DIGORENG” dan “DIMAKAN” mentah-mentah oleh MEDIA dari kelompok PENIPU. Beberapa pernyataan TOKOH-TOKOH KMP yang menyatakan SEPAKAT untuk MENDUKUNG PENUH kader DEMOKRAT menjadi Ketua MPR berhasil menjerumuskan kelompok IQ-JONGKOK untuk menyusun STRATEGI anti DEMOKRAT dan ANTI NA. Lanjutkan membaca MEMBUAI IQ-JONGKOK DALAM MIMPI KEMENANGAN DI MPR STRATEGI JENDERAL SEJATI Vs si MORAL JONGKOK

Keganjilan Real Count Metro TV: Dengan 472.672 TPS di Indonesia, Dikerjakan Hanya dalam Lima Hari

image

RIMANEWS- Ada pengakuan blogger bernama Indrawata Wardhana di http://indobanged.blogspot.sg soal hasil real count Pilpres 2014 yang dimuat di http://www.kawalpemilu.org yang memihak total Jokowi (Widodo).

Hasil real count itu ramai dibicarakan, setidaknya, setelah situs http://www.metrotvnews.com ikut mempublikasikan. Pasangan Jokowi-JK disebut memenangkan pertarungan.

Lanjutkan membaca Keganjilan Real Count Metro TV: Dengan 472.672 TPS di Indonesia, Dikerjakan Hanya dalam Lima Hari

Mengapa Saya Tidak Memilih Jokowi

image

Ini adalah sebuah fakta dan silahkan dikomplain jika ada yang tidak setuju. Adalah hak saya begitu juga anda sebagai warga negara untuk mendapatkan pemimpin yang benar-benar sesuai dengan harapan kita semua.

1.Jokowi bukan pribadi yang tahu terima kasih.
Yang mengajak dan mempromosikan Jokowi untuk ikut kontestasi dalam Pilgub DKI adalah Hashim Djojohadikusumo (adik Prabowo) dan selanjutnya disetujui Prabowo untuk disandingkan dengan Ahok. Saat itu Megawati (PDIP) belum memberikan lampu hijau atas usulan tersebut karena Megawati awalnya masih lebih condong ke Fauzi Bowo. Karena lobby Prabowo akhirnya Megawati memberi lampu hijau pada detik-detik akhir sebelum batas terakhir pendaftaran Cagub/cawagub. Belum lama menjabat ternyata Jokowi ikut bursa Capres/Cawapres seperti yang saat ini sedang berlangsung. Ia berhadapan dengan Prabowo yang dulu telah banyak berjasa menjadikan Jokowi sebagai gubernur DKI.
Tindakannya ini bukan saja sebagai bentuk “penghianatan” terhadap Prabowo tetapi juga mendustai warga DKI yang telah memilih dia sebagai gubernur DKI.
Setahu saya budaya jawa itu sangat menghargai orang yang telah banyak berjasa dan akan sungkan jika berhadapan dengan orang yang telah banyak membantunya.

Lanjutkan membaca Mengapa Saya Tidak Memilih Jokowi

Mencari Kambing Hitam Gagalnya Koalisi Partai Islam

image

Setelah pergelaran Pemilihan Legislatif 9 April 2014 lalu, ada wacana koalisi Partai-partai berbasis Islam yang dihembuskan aktifis-aktifis Islam. Wacana ini tentu saja menarik. Jika digabungkan, presentasi suara partai-partai Islam akan bisa mengusung satu pasang kandidat Capres-cawapres. Pertemuan partai-partai Islam pun sudah digelar di Cikini.

Tapi tantangan datang, masing-masing Parpol punya dinamika internal tersendiri. Mari kita perhatikan bagaimana sikap partai-partai Islam menghadapi Pilpres:

1. PKS: Partai Pimpinan Anis Matta ini tergolong serius dengan wacana koalisi Partai Islam. Saat pertemuan Cikini digelar, hanya PKS yang mengirimkan Presiden (Ketua) Partai. Sekarang PKS juga membuka diri dengan Partai Nasionalis seperti Golkar, Hanura, dan Gerindra. Lanjutkan membaca Mencari Kambing Hitam Gagalnya Koalisi Partai Islam

Ngelesnya Jokowi Soal Tipu-tipu Mobil Esemka

image

Jokowi membantah menggunakan mobil nasional Esemka sebagai pencitraan. Dia menerangkan, karena tugasnya saat menjabat sebagai Walikota Solo telah usai saat mobil nasional Esemka menjadi perusahaan.

Jokowi menambahkan, tugas utama Pemerintah Kota (Pemkot) Solo saat itu hanya melakukan penelitian dasar. Sedangkan untuk uji emisi, dia mengungkapkan, mobil nasional Esemka telah berhasil melewatinya.

Lanjutkan membaca Ngelesnya Jokowi Soal Tipu-tipu Mobil Esemka

Terbongkar! Mobil Esemka Ternyata Buatan China

Anda masih ingat dengan mobil ESEMKA? Mobil yang telah melejitkan nama Jokowi sampai setinggi langit. Mobil yang diakui mobil nasional murni buatan anak negeri, buatan anak-anak SMK yang dirakit di bengkel bapak Sukiyat Solo.
Kami yakin Anda dan mayoritas penduduk republik ini masih ingat betul. Maklum saja, Media massa kala itu memberitakan dengan gegap gempita luar biasa. Hampir setiap hari mobil Esemka dan Jokowi muncul di layar berita.
Publikpun dibuat terpesona, Seolah terharu dan sulit dipercaya, Ternyata ada putra bangsa yang punya prestasi luar biasa. Sesuatu yang tidak pernah terpikir sebelumnya, yaitu membuat mobil sendiri. Luar biasa.
Lanjutkan membaca Terbongkar! Mobil Esemka Ternyata Buatan China

Demi Pencitraan, Ganjar Akting Marah-marah di Jembatan Timbang

image

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan sidak di jembatan timbang, Subah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Minggu (27/4) malam.

Ganjar yang merupakan kader PDIP itu marah besar saat menemui uang pungli di ruangan jembatan timbang. Aksi herioknya itu mengundang wartawan dan diunggah di Youtube.

Lanjutkan membaca Demi Pencitraan, Ganjar Akting Marah-marah di Jembatan Timbang

Sadis! Caleg Tak Dapat Suara, TS Nasdem Disetrum & Dipukuli

image

Dua tim sukses Caleg Partai NasDem Binjai yang tidak mendapat suara di Binjai Utara ditemukan polisi dengan kondisi bekas luka kena setrum dan lebam di sekujur tubuh. Sunardi, yang juga Kepling Lingkungan 5, Kelurahan Nangka (41), dan Khairul Amin (42), ditemukan di Jl Gunung Sibayak, Kelurahan Binjai Estate, Kecamatan Binjai Selatan, Jumat (18/4) petang sekitar pukul 19.00 WIB.
Tampak jelas sekujur tubuh kedua korban bercak luka bekas setrum dan luka lebam di tubuh dan muka. Lanjutkan membaca Sadis! Caleg Tak Dapat Suara, TS Nasdem Disetrum & Dipukuli

Cukong Katolik & Kristen Berebut Jokowi, Indonesia Bakal Jadi Anjing Peliharaan Singapore

image

Pertikaian di antara cukong-cukong pendukung Jokowi, antara faksi James Riyadi [Kristen] dengan faksi Jacob/CSIS/Kasebul [Katolik] mulai membesar. Kedua pihak melihat Jokowi akan menang dalam pemilihan presiden 9 Juli 2014 mendatang, sehingga masing-masing perlu menanamkan pengaruh atas kemenangan Jokowi nanti.

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla memiliki hubungan sangat dekat dengan kelompok Sofyan Wanandi dkk. Di samping kedua keluarga, Jusuf Kalla dan Wanandi memiliki hubungan kedaerahan, yakni Minangkabau (Sumatera Barat, dari istri Jusuf Kalla), keluarga besar Wanandi sejak dulu dikenal sebagai pendukung utama Jusuf Kalla, termasuk pada pemilihan presiden 2014. Lanjutkan membaca Cukong Katolik & Kristen Berebut Jokowi, Indonesia Bakal Jadi Anjing Peliharaan Singapore

Pendukung Jokowi Katolik Fundamentalis? (Bagian 4 – selesai)

image

Bangkitnya Islam politik tentu saja dianggap sebagai ancaman. Sepanjang Pemilu Orde Baru, perolehan suara partai Islam dalam Pemilu 2014 adalah yang terbesar. Suara PKB, PAN, PKS, PPP dan PBB bila digabungkan mengungguli partai-partai yang lain. Tentu saja yang dianggap yang paling berbahaya adalah PKS. Sebelum Pemilu, PKS sudah dikesankan oleh berbagai lembaga survei [termasuk CSIS] tidak akan lolos ke Senayan. Senyatanya mereka masih memperoleh suara 7 persen—yang bisa jadi jumlah kursinya bisa menduduki peringkat ke empat di Senayan. Lanjutkan membaca Pendukung Jokowi Katolik Fundamentalis? (Bagian 4 – selesai)